Saturday, April 16, 2005

Nyata

Saat ini burung hantu sudah mengintip
Kala aku tiba dan mulai merebah
Dipangkuan ibu pertiwi
Yang rasanya kini kian nyaman pangkuannya
Kar'na tak ada lagi tempat untukku
Atau seseorang yang kan menemaniku seperti dulu

Tak mampu kupungkiri lagi
Semua perjalananku kini
Merupakan sebuah wujud kecewaku
Bentuk rasa marah dan kecewaku
Pada semua kenyataan yang tak lagi bisa
Membedakan mana yang benar dan mana yang salah
Yang selalu mencoba
Menutupi kesalahan dengan kebenaran semu
Dengan beratasnamakan rasa cinta

Aku hanya ingin teriak dan katakan pada semua
Aku (mungkin) bodoh...
Tapi aku tidak Buta...
Aku tidak Tuli...
Dan masih belum Gila...
Yang membuat aku MASIH BISA...
Berpikir waras dan obyektif
Masihkah Kalian dan Kamu meragukanku...???

Saturday, April 09, 2005

Sudah Selesaikah "Vi"...???

Hari ini...
Aku masih tetap bertahan disini
Mencoba bertahan disisi seseorang
Yang saat ini kian menjauhiku
Seseorang yang sampai kini
Tetap terberikan rasaku
Seseorang yang sampai saat ini
Kian tak pernah percaya
Atau sekedar manyapaku
Bahkan menatapkupun enggan,

Rasanya habis sudah tenaga yang ada
Tak berdaya... tak berarti kini yang terasa
Pecundang sejati rasanya saat ini aku jadinya
Namun tak jua kau mau berkaca

Sudahlah "Vi..."
Aku berhenti tuk segalanya tentangmu
Karena semuanya akan percuma
Selama kau tetap percaya pada yang maya
Meski kupikir dan selalu kuharap kau "Lebih"
Ternyata kau hanya sampai seperti ini mampumu

"Vi..."
Aku akan memilih diam tak bertaring tak bertanduk
Tak bermulut, meski tetap bertelinga dan bermata
Tentang semua Tentangmu
Aku berhenti dan tak tahu kapan bergerak lagi

Terima Kasih untuk semuanya
Yang t'lah kau berikan selama ini
Maaf "Vi...", aku sudah terlalu letih
Sudah terlalu pedih namun kau tetap tak peduli

Jangan salahkan dirimu atasku saat ini
Bagaimanapun terjadi pada diri
Karena kau sebenarnya "tak pernah punya"
Rasa bersalah itu... atasku
Sejak dulu

Thursday, April 07, 2005

Maaf

Maafkan aku wahai jiwa yang terluka
Karena ulahku hari ini
Raga dan Jiwamu terluka lagi

Meski tak pernah kuucapkan
Namun yakinlah bahwa niatku tulus dan suci
Tak lain karena ku menyayangimu
Tak ada tujuan selain agar kau bahagia
Meski harus kukorbankan diriku
Di Matamu hari ini dan esok hari

Tak kuasa kumelihat dirimu
Berjalan sendirian tanpa pegangan
Sementara yang mengaku belahan jiwamu kini
Seolah selalu melarikan diri
Saat kau membutuhkan uluran tangannya

Meski sudah ribuan kata kuucapkan
Namun mengapa kau masih tak mau membuka matamu
Tetap tersihir dengan semua kata cinta semunya

Yakinlah bahwa aku hanya ingin sadarkanmu
Meski harus kukorbankan diriku untukmu
Untuk Bahagiamu

Lia, Maafkan aku...

Monday, April 04, 2005

Waktu

Setiap waktu adalah anugerahMu
Mendongakkan kepalaku hanya tuk mensyukurinya
Namun sekian lama aku terus tertunduk
Dengan semua kepongahan diriku atasMu

Ketakutan kehilangan seorang ciptaanMu
buatku kembali tersadar bahwa Kau segalanya
Namun aku terlanjur terjerumus ilusi seorang ciptaMu
Yang buat aku kian jauh dan terlena meninggalkanMu

Buatku bangun kembali Maha-ku
Buka mataku dan hilangkan semua kabut itu
Yang selalu butakanku dengan semua ilusinya

Kuatkan aku Allah dengan sedikit saja KuasaMu
Hingga aku bisa bangkit dan tegak berjalan
Melibas semua penghalang yang menghadang
Dan menepis segala perih yang mengiris
Amin

Sunday, April 03, 2005

Ampuni Aku

Seandainya aku tahu akhir semua ini
Mungkin dirimu tak perlu begini

Ampunilah kesalahan terburukku ini
Karena diriku tak layak bagimu

Jalanku tak panjang tuk memiliki hatimu
Jalanku tak panjang untuk meraba jiwamu
Jalanku tak panjang tuk mengukir putih
Di Hitamnya jiwaku
Mungkinkah kuberharap bisa


Semestinya waktu dapat kuputar kembali
Kan kuserahkan sisa hidup ini
Jika engkau ingin pergi menjauh dariku
Maka pergilah dan tinggalkan aku

Jalanku tak panjang tuk memiliki hatimu
Jalanku tak panjang untuk meraba jiwamu
Jalanku tak panjang tuk mengukir putih
Di Hitamnya jiwaku
Mungkinkah kuberharap bisa


(Dikutip dari Album Indie : Draf)

Untuk seseorang yang pasti tahu lagu ini dan apa maksudnya kutulis ini, aku hanya ingin mengatakan bahwa mungkin memang sudah tak ada apa-apa lagi yang bisa kau lihat padaku saat ini atau sejak munculnya dia.

Aku hanya ingin mengatakan bahwa Aku tidak membutuhkan apapun darimu, aku hanya ingin damai. Aku tak mau merasa tersakiti lagi, apa itu terlalu mahal bagiku dan terlalu sulit untukmu...???