Monday, December 13, 2004

. . . . .

Tahukah kau Yang Terharapkan...
Setiap jengkal tanah yang kau pijak,
Adalah tempat Pelarian Impianku

Kemana...

Kemana dirimu sang Pengelana Malam
Lama tak kutatap wajah lusuhmu
Yang selalu coba perlihatkan wajah kelam
Meski kutahu hancur hatimu

Dimana kau sang Pengendara Waktu
Cukup lama tak kudengar derumu
Yang selalu hadir kala malam menyatu
Karena kau tak lagi tahu harus kemana langkahmu

Bagaimanakah kabarmu sang Topeng Kalbu
Kemana lagi perihmu kau bawa lari
Meski senyum kerap datang menutupi
Namun tetap kurasakan pedihmu

Tanyaku cukup lama tak kudapat jawaban
Namun kini kudapat kabar darimu
Kau tengah terbaring lesu
Kar'na raga tak kuasa terus menahan rasa
Yang kau biarkan terus menghantam dadamu

Tanyaku kemudian padamu hanya satu
Ada siapakah di sisimu
Saat kau tengah membutuhkan bahu...??
Kala kau menitikkan air mata kalbu...??
Tak ada katamu...
Apakah sekian lama setelah aku pergi
Kau begitu berubah jauh
Hingga tak lagi ada teman yang mau dan sempat
Menemanimu saat kau meregang sendiri

Atau kemana orang terkasihmu saat ini
Apakah kau begitu sedih hingga terus menyendiri
Hingga yang terkasihpun tak lagi sudi
Menemanimu wahai sang Pecinta Abadi

Maafkan aku...
Jika akupun tak lagi bisa ada di dekatmu
Meski aku mau namun jarak terlalu jauh terbentang
Hanya doa yang bisa kupintakan pada-Nya
Agar kau cepat tersembuhkan
Dari luka bathin dan ragamu... Amin

( Andhika Wedasari )